Rabu, 20 Januari 2010

anti babu

gini critanya ,,,

awalnya sih, istirahat kedua hari selasa 19.januari.2010 ,,,
melita nulis tu di papan "Tittle Littel vs the BFF's" ,,,
setau ku dikelas cuma ada melita, aku, kikki, ismi, ika, umi, fia
trus kita ke masjid

abis dari masjid, sampai kelas,
aku belom sempat duduk, cman bercanda-bercanda doang ma yang lain.
abis itu fia nanya ke aku, "mir, sapa e sing nulis kae?" dengan logat enggak tahu. trus aku mikir , loh fia ki weruh ew ,,,

tibatiba pas pelajaran SKI ,, si Fio ngomong ameh ngandake neng mbak-mbake ,,,
kita diem in.

****

hari ini ,,,
20.01.10

istirahat ke dua aku ma umi jajan ke kantin,,,
kita ketemu mabak-mbake sama fio.
aku dengar mereka bilang gini "yo mbok biar, mereka yang nulis og,"
deg,deg,deg,
langsung tau maksudnya aku.

aku udah ngobrol-ngobrol sama umi .mesti mau di labrak.
hahahaha ,,, tapi cuman kira-kira tok.

eeee,,, pas aku nyampe kelas . baru bentar banget ,, mbak-mbak e dateng beneran .
mereka cari melita .
di situ cman ada aku kikkik umi ,,

pas mbak-mbak e nanya neng kikki aku langsung lari ke bawah .
aku cari melita, dita, ismi, ika.
pertama aku ke masjid, trus ke kantin, e ternyata mereka neng kamar mandi .ckckck
<>

kita semua lari ke atas .
dan akhirnya dimulai ...
pertumpahan senjata ....
<>

waktu pada udur ,,
tiba-tiba fio nampar ika ,,
wah ra trimo tenan nek ngono kui .
akhir nya kita di tunggu pulang sekolah .

dan waktu pelajaran ,,,
kita semua ngrasani fio sak polpol e ,,,
jan mbok sak munimunine tenan ...

pulang sekolah pun datang jugag.

pas itu melita sedang bertumpah darah dengan edwin...

dan mbak-mbak e nyuruh kita ke kelas e ,,
em kita udah minta maav dan udah dimaafin.

tapi aku masih gag suka sama omongane mbaknya ,,
" fio tu sebenernya berani ma kalian , tapi kalian beraninya kroyokan ."
batinku muni asem we ...

ande wae aku iso ngomong , rene nek wani ...

tetep ,,,
fuck fio ....



**
em ,, buat fio aja :: dadi orang ki ojoh wadulan . bermuka dua. apa wi .. wanine ngandakke ,,

**
the BFF's :: kita pasti bisa :p

Selasa, 19 Januari 2010

the day after tomorrow

aku bilang cinta
kamu bilang sayang

aku bilang rasa
kamu bilang hati

aku tanya apa ini akan berakhir
kamu tanya kapan ini dimulai

aku kata bosan
kamu kata rindu

aku kata pengen
kamu kata entah

aku sama kamu memang beda
aku sama kamu memang gag sama
aku sama kamu memang gag sehati

tapi aku sama kamu tahu
tahu apa yang terjadi
tanpa smuanya

speciall for you

again ...
every time remember you
all about you
it's because of you
just you ..
you btell only me
i believe it
but you prevaricate me
once more ...
you kill my heart
you broke my live
finally ...
we start all
and we finish all
we lost in 3 days



#8,9,10, januari 2010
tiga hari ini berkesan banget ...
all about me and you :p

Jumat, 08 Januari 2010

8 januari 2010

malam ini
tak ku duga
semua akan berakhir
benar-benar berakhir

tak akan lagi ku tambatkan hatiku
tak akan lagi ku biarkan semua ini

sudah ku pupuskan sendiri harapanku

aku lelah seperti ini
lebih baik aku terdiam
aku akan pergi dari kehidupan ini

memang ini kenyatan pahit
tapi apa yang bisa ku lakukan
memang aku harus pergi

tak mungkin aku terus berharap disini

kukatakan pada dunia
bahwa kau yang abadi
ternyata itu tak kekal
aku salah

aku tak pantas untukmu
karna kau memang pecundang

dan aku menyerah dipersimpangan ini
aku telah mati disini


tapi aku tetap akan tersenyum untuk dunia


#hari ini setahun stelah aku bilang iwillsai.ilopu.
dan kamu ngasih jawaban yang sangat menyakitkan walaupun egag langsung ke aku ;((
fvk-ann

__________________________________________________________________
*mas ipink :: makasih yo kamu ki ternyata baik banget
*mbak rahma :: aku baru sadar koe ki yo baik e mbak :))
*okik :: mung koe tok sing iso marai aku ngguyu ngakak padahal kudune aku nangis ... makasih kik
*fani :: koe ra perlu ngerti fan. ndak nambah pikiran. aku seneng og koe wis iso neng kene ngancani aku :))
*pokoke makasih banget semuanya :))

hari ini esok dan seterusnya


hari ini dadaku bergetar
terguncang memilu dan mengerang
ku yakin ku tak salah
karna hatiku tak pernah dan takkan berdusta

cinta…cinta…cinta
aku jatuh cinta…

esoknya ku pikir rasa itu
akan menghilang dengan seiring waktu
namun ternyata tak berubah
aku makin tergiur pada dirimu

cinta…..cinta….cinta
aku jatuh cinta……

dan seterusnya rasa ini selalu terjadi
dan tak pernah berkurang
hatiku hanya untuk dirimu
aku bahagia hanya bila kamu bahagia

esoknya ku pikir rasa itu
akan menghilang dengan seiring waktu
namun ternyata tak berubah
aku makin tergiur pada dirimu

cinta….cinta…..cinta
aku jatuh cinta…

dan seterusnya rasa ini selalu terjadi
dan tak pernah berkurang
hatiku hanya untuk dirimu
aku bahagia hanya bila kau bahagia

dan seterusnya rasa ini selalu terjadi
dan tak pernah berkurang
hatiku hanya untuk dirimu
aku bahagia hanya bila kamu bahagia

bahagia

Histoires long de la Seine

Regarder 21.00
Aku dan sahabatku sedang mengikuti arus dari sungai seine. Kami saling menceritakan yang terjadi. Kami bertukar pengalaman tentang kehidupan. Semuanya. Semuanya ku ceritakan padanya. Diapun menceritakan semuanya padaku.
• compagnons :: sepertinya kamu sangat mencintai aimer?
• Aku :: ya, sangat.
• Compagnons :: tapi kenapa kamu malah akan pergi?
• Aku :: aku tidak akan lama. Aku tetap akan kembali untuk kisahku nanti
• Compagnons :: cepatlah pulang, aku ingin mendengar ceritamu lagi
• Aku :: ya, aku akan terus bercerita hingga akhir kisah
• Compagnons :: aku ingin mendngar akhir kisahnya
Aku menceritakan tentang aimer lagi malam ini. Aku mengerti bahwa aku semakin mencintainya. Andaikan aimer tahu bahwa dia cinta pertamaku dan kuingin dia menjadi yang terakhir dalam hidupku.
Sahabatku tahu aku begitu mencintai aimer. Sahabatku pun tahu aku tidak akan bisa lepas dari bayang-bayang aimer. Semuanya yang aku jalani telah diketahui oleh sahabatku itu.
Dipertigaan jalan diujung sungai seine ini aku berpisah dengan sahabatku. Kami menempuh jalan masing-masing.
Aku berharap dia tak lelah oleh semua ceritaku.
* * *
Regarder 09.00
Hari ini tepat stahun aku meninggalkan kota ini. Aku merindukan sekali keadaan disini. Aku kangen dengan suasana malam di sungai seine.
Tapi entah, aku tak percaya saat aku melihat aimer dengan compagnons sedang berduaan di rumah aimer. Apa yang mereka lakukan? Aku bingung. Setahuku, compagnons tak sedekat itu dengan aimer. Setahuku aimer tak semudah itu mendekati seorang wanita. Apa? Apa?
Ku beranikan diri membuka pintu rumahku dan aku mendatangi mereka. Tangan mereka saling menggenggam erat. Setelah kehadiranku, mereka saling berjauhan. Mereka menatapku penuh keheranan.
• Compagnons :: bukannya kau pulang besok?
• Aku :: ku urungkan niatku itu. Karena aku tahu aku telah dihianati.
• Aimer :: apa maksudnya?
• Aku :: tak perlu kamu tanyakan lagi. Aku sudah terlanjur mati. (aku meneteskan air mata)
• Compagnons :: apa salahku?
• Aku :: sahabat terbaikku, kamu telah menghianatiku.
• Compagnons :: apa maksudmu?
• Aku :: setahun yang lalu saat aku meninggalkan kota ini, kau berkata “cepatlah pulang. Aku ingin mendengar ceritamu lagi” tapi saat aku pulang, kamu malah menamatkan semua ceritaku. Tak akan lagi ada kisah.
• Compagnons :: aku tak pernah bermaksud melukaimu.
• Aimer :: aku tidak mengerti.
• Aku :: sudahlah. Terlanjur semua berakhir. Dan perlu kau tahu, inilah akhir kisah tentang semuanya.
Aku pergi. Aku meninggalkan mereka. Mungkin untuk selamanya juga.
* * *
Regarder 21.00
Sekarang tinggal aku berjalan sendirian. Sekarang tak lagi kutemui sahabat baikku disini. Sekarang tak ada kisah lagi yang bisa kuceritakan. Sekarang aku telah kehilangan semuanya.
Sekarang takkan ada lagi crita tentang aimer di sungai sine.
SEKARANG AKU TELAH MATI, kataku saat aku meceburkan diri di sungai seine tepat dipertigaan dimana aku biasa berpisah dengan sahabatku

Kamis, 07 Januari 2010

Eifel in love

Bukit ini telah kuputari. Tak hanya sekali, bahkan sudah berkali-kali. Namun tetap saja tak kutemukan dirimu di sini. Entah harus kemana lagi kumencari sosok dirimu itu. Terus saja berjalan. Naik turun, naik turun, kumenerjang segala yang menghalangiku menemukanmu.

Hingga aku menemukanmu sedang bersandar pada sebuah batang pohon yang sangat besar. Aku mulai merasakan sedikit lega dihatiku. Aku telah menemukanmu. Tapi aku tetap tidak berani mendatangimu. Aku tak mampu mendekapmu dan membawamu mengikutiku. Aku hanya bisa mengintaimu dari sisi yang tak pernah kau ketahui.

Lalu kutemui hatiku telah hancur saat aku melihat seorang perempuan duduk di sampingmu. Berkata dengan mesra dan kau membelainya. Tak kuasa aku menahan kesedihan ini. Sakit sekali.

Memang setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik kau slalu ada dihidupku. Namun selama itu pula kau selalu membunuh perasaanku. Kau slalu menghujam jantungku. Kau injak-injak harapanku. namun aku masih saja berdiri menantimu di sini.

Entah kenapa?

* * *

Malam ini kau mengajakku bertemu. Kau mengundangku kesebuah tempat yang cukup indah. Aku senang sekali. Ini kali pertama kau mengajakku bertemu. Tak bisa aku menceritakan perasaan hatiku saat itu. Aku sendiri tak mampu membayangkannya.

Sesuai suratmu tadi, aku sekarang sudah menantimu di sini. Bahkan aku menunggu dari tadi. Tapi kau tak juga hadir di sini. Tak apa. Semoga saja ini awal kebahagianku. Ya, aku sangat berharap pada malam ini.

Kau tak kunjung datang. Aku semakin bingung. Apa kau menipuku? Tak peduli lagi. Aku hanya berharap kau datang malam ini.

Saat menantikan kegadiranmu, aku malah menemui kawanmu duduk disampingku. Dia bertanya, apakah aku menunggumu? Dan aku langsung mnjawab, iya. Kami mulai berbincang. Semuanya. Semuanya kami obrolkan. Termasuk tentangmu.

Dia telah mengetahui bahwa aku sangat mencintaimu. Bahkan kawanmu itu memberiku tawaran. Dia memberi tawaran untuk membuatmu mencintaiku juga. Namun langsung kutolak semua itu. Aku ingin semuanya alami. Aku ingin semuanya karena cinta. Aku ingin semuanya karena aku dan kamu.

Sepi. Saat itu kau datang. Kau menempati kursi kosong disamping kawanmu. Suasana hening. Tak ada obrolan diantara kita. Diam. Diam. diam. kita semua diam. Akupun tak tahu harus memulai percakapan dari mana. Aku juga hanya bisa diam.

Hingga seorang perempuan datang. Dia memanggil namamu. Dan kau menemuinya. Kau dan dia terlibat dalam sebuah percakapan. Kawanmu memalingkan muka padaku. Dan aku hanya mampu memejamkan mata.

Kau menemuiku kembali. Kau berkata, maaf. Dan tak sempat aku berkata, kau hanya menyisakan aromamu padaku.

Namun tetap saja aku menunggumu. Aku juga bingung, kenapa?

* * *

Suasana Eifel malam ini sangat indah. Namun hatiku telah hancur. Ya, siang tadi aku mendapat kabar bahwa kau telah meresmikan cintamu. Kau membunuh hatiku. Hingga tak mampu lagi kukumpulkan dan kususun lagi. Aku hanya bisa membiarkannya berserakan tanpa beban.

Namun aku tak sendiri. Aku disini ditemani kawanmu. Dia mengerti perasaanku. Dia yang mampu memulihkan rasa ini. Dia yang engumpulkan dan bahkan menata ulang serpian hatiku. Aku bahagia. Aku bahagia didekat kawanmu.

Kawanmu telah meluluhkan hatiku. Sekarang hanya dia yang selalu ada disisiku.kawanmu telah menggantikanmu dikehidupanku.

Sekarang tak lagi aku mngintaimu. Aku juga tak akan menunggumu. Karena ada kawanmu yang selalu akan aku intai dan aku tunggu. Yang akan slalu aku rindukan dan slalu aku bayangkan. Dan aku akan slalu mengikuti kemana perginya kawanmu itu.

Tetapi kenapa bayang-bayangmu masih ada?

* * *

Dan akhirnya tidak indah.

Namun aku tegaskan cintaku padamu slamanya, meskin kau takkan pernah ada disampingku. meskipun kawanmu yang akan selalu menemaniku








naik-menaRa

Rabu, 06 Januari 2010

sang penghibur

setiap perkataan yang menjatuhkan
tak lagi ku dengar dengan sungguh
juga tutur kata yang mencela
tak lagi ku cerna dalam jiwa
aku bukanlah seorang yang mengerti
tentang kelihaian membaca hati
ku hanya pemimpi kecil yang berangan
tuk merubah nasibnya…
oh.. bukankah ku pernah melihat bintang
senyum menghiasi sang malam
yang berkilau bagai permata
menghibur yang lelah jiwanya
yang sedih hatinya
yang lelah jiwanya
yang sedih hatinya
ku gerakkan langkah kaki
di mana CINTA akan bertumbuh
ku layangkan jauh mata memadang
tuk melanjutkan mimpi yang terutuh
masih ku coba mengejar rinduku
meski peluh membasahi tangan
lalah penat tak menghalangiku
menemukan bahagia

naik-menaRa

.semoga ini awal yang sempurna untukku meraih puncak dari menara itu.