Senin, 23 Februari 2015

move on

hai hai...

ada beberapa bagian dari kehidupanku yang sudah hampir tidak pernah aku tulis di sini. disisi kehidupanku yang lainnya. duh... tapi aku enggak lupa kan nulis tentang aku jadian sama cowok kece bernama indra?
tepatnya tanggal 23 september 2014 aku putus sob sama dia. sedih banget. sedih. tapi aku mah apa atuh? cuma butiran debu yang nempel di handuk. diklebetin sekali aja ilang. ya kayak gitu. aku gak bisa apa-apa lagi sekarang. setelah putus dari dia aku cuma seonggok batu yang penuh dengan bekas tetesan hujan. maksudnya gini sob., kami putus tapi aku tetep masih sayang dia. sayang banget. lagi-lagi aku mah apa atuh? ya akhirnya bisa nerima kan? aku balik ke frindzone sama indra. tau kan rasanya? ya gitu deh.. merem aja pasti tau :"

kalau tanya kenapa putus itu... em... bukan privasi bukan rahasia juga, tapi biarlah aku aja yang tau aku aja yang ngrasain. enggak sih sob, itu hanya alasan klise. kami memang sudah beda dalam segala hal. segalanya. ya gitulah, alasan klise...

parahnya adalah aku masih aja setia di posisi ini. posisi yang sebenarnya terlalu menyakitkan untuk dibayangkan. jadi gini, kamu deket sama dia. tapi kamu bisa apa ketika dia sama cewek lain? ah, dan hari ini udah dua tahun sebulan sepuluh hari. lama banget. aku baru akan belajar untuk move on
bagaimana caranya? itu yang aku masih enggak tau.

barusan aku nyari di goole dengan keyword "cara move on" dan hasilnya banyak banget. dan aku juga urdah tanya sama beberapa sahabat baikku.
i : kamu harus mulai mengurangi aktivitas kebersamaanmu dengan dia coy. kamu jangan lemah didepan dia. cari kebahagiaanmu.
u : kalau kamu masih sayang, kamu harus bertahan. tapi kalau memang yang terbaik meninggalkan maka kamu harus segera meninggalkan.
j : kowe kudu golek cowok liyo bro!

bodoh ya aku :(
aku kejebak friendzone sampai segininya. kenangannya terlalu banyak sob. bingung mau dibuang atau disimpan, atau lebih baik hanya disembunyikan.


mungkin aku harus mulai belajar melupakan sedikit demi sedikit. sedikit aja.
aku gak pernah menyangkal aku masih berharap. nah sebenernya ini yang bikin selalu gagal move on. aku masih selalu berharap. tapi bagiku kadang sedikit saja tak apalah. sedikit saja.

karena bagian terberat adalah menyimpan seluruh kenangan