Rabu, 06 April 2016

kalau obat luka itu hanya air mata, buat apa ada senyuman?
kalau obat kekecewaan hanya pergi meninggalkan, buat apa kasih sayang?

kadang luka itu yang akan menguatkan meski lama. kadang kekecewaan itu yang akan membuatmu berpikir lebih baik lagi meski sendirian.

jangan takut ditinggalkan, meskipun kamu bertekat tidak meninggalkan, karena Allah sudah menyiapkan.

buat indra

catatan kecil ini buat Indra.
pacar paling hebat.

kamu ingat, setahun yang lalu, aku sedikit lupa tepatnya bulan maret atau april. kala itu sahabat baikmu datang kesini. kamu tidak memberi tahuku sebelumnya. tak perlu aku tuliskan di sini apa yang terjadi setelahnya. yang ingin ku sampaikan adalah bahwa luka yang terlihat akan menjadi kenangan dan luka yang tidak terlihat akan menjadi trauma.
dan tahun ini terjadi lagi. hal yang hampir sama. boleh aku dipersalahkan di posisi ini. aku sudah berjanji untuk tidak mengganggu sedikitpun rencanamu. tapi aku tidak bisa mengelak dari trauma itu. mungkin memang posisimu sangat berpengaruh untuk kedepan. tapi tidakkah kamu memikirkan cara lain yang tidak membuatku seperti terjerat dalam luka yang sama.

aku memang perempuan paling bodoh yang tidak pernah menghargaimu atas segala yang telah kamu berikan. namun trauma itu masih ada. masih membekas. dan terlihat jelas. aku tidak pernah ingin membuatmu ikut terluka dalam kondisi ini. tapi luka itu jelas dan masih ada.

hari ini aku belajar lagi darimu.
bahwa aku hanya tempat yang selalu ada. bukan tempat yang selalu ada dan selalu nyaman.

aku ingin membagi sesuatu untukmu.
baca saja, tidak perlu di renungkan.

kemarin sore kamu masih ingat, ketika aku bertanya, "ini foto dikirim untuk siapa?" dan jawabanmu "rasah ndemek nek mung arep ngejak ribut" dan bentakanmu itu membuatku terluka. pertamanya aku cuma diam. marah. marah. marah. tapi semakin melihat wajahmu marah itu akan hilang dengan sendirinya.

kamu masih ingat? suatu malam aku menangis. aku hanya mampu menatapmu dan mendengar kata-kata menyakitkan yang kamu ucapkan. dari tatapanku mula-mula aku marah. benci. marah. benci. namun semakin dalam aku menatapmu marah itu hilang. benci itu hilang.

suatu hari aku bertanya "kamu chat-chatan sama kembar?" kamu bilang tidak. dan bukti-bukti itu muncul dengan sendirinya. aku marah. tapi semakin aku melihat mu, semakin kamu memelukku, marah itu hilang sendiri.

dan banyak hal serupa yang bisa kamu ingat ingat sendiri.

intinya setidak nyaman apapun kamu, aku selalu mencoba membuatmu menjadi tempat yang paling nyaman.

aku pernah berpikir. jika sekarang aku tidak menjadikanmu tempat paling nyaman. maka suatu hari ketika kita terlibat dalam masalah yang besar, kita akan mencari kenyamanan masing-masing. dan hal itu yang akan merusak hubungan kita.

jika tua nanti aku sudah tidak bisa berjalan. aku sudah tidak bisa bertutur, aku hanya mampu berbaring. dan kamu membuatku marah karena tidak mengerti apa yang aku inginkan, dengan melihatmu tersenyum saja rasa marah itu akan memudar dan hilang.

jika aku bukan tempat paling nyaman, tolong jangan pernah datang ketika lelah. karna aku takut menjadi sombong karna kamu datang. jika aku bukan tempat paling nyaman, tolong jangan pernah datang ketika kamu marah. karena aku takut menginginkan sesuatu darimu yang tidak akan pernah aku dapatkan.

dan aku tidak akan meminta. karena aku sudah tau. terimakasih.

pelajaran ini bukan tentang luka, tapi tentang kecewa. tentang masa depan yang entah selalu kalah dengan kata-kata. sesesak apapun rasa didada melihatmu itu sudah menyembuhkannya.
terimakasih pembelajaran hebat ini.

ps: jika aku bukan tempat paling nyaman untuk meretas lelah. tolong jangan mencari kenyamanan itu pada wanita lain.

















hari ini

hari ini aku belajar,
bahwa cinta itu hanya sebatas aku dan kamu.

mencintai itu hanya sebatas aku memiliki ragamu.
bukan jiwa dan dirimu.
lalu aku ingin bertanya pada cinta.
apa mencintai itu harus saling menyakiti?
jika tidak, mengapa ini terasa sangat menyakitkan?

lalu aku juga ingin berkata padamu.
bukan memikirkan ulang tentang hubungan ini.
mungkin kita perlu saling mendengarkan.
banyak kisah yang masih sama-sama saling dirahasiakan.

satu lagi untukmu.
perempuan selalu ingin dilibatkan didalam semuanya.
jangan biarkan perempuan menunggu.
sendiri, sepi, dan merasakan luka.
jika air mata sudah menetes, hancur sudah semuanya.

sama seperti aku.
aku ingin selalu dilibatkan.
aku egois, aku emosional, tapi aku selalu ada.
aku selalu ingin yang terbaik.

tangisanku hanya ilusi
sebuah teriakan untuk diperhatikan
lalu yang kuinginkan hanya mendengar suaramu
memandangi wajahmu.
bukan selalu tentang cemburu
bukan selalu tentang wanita itu.

dan malam ini aku mendapatkan banyak ilmu
bahwa tidak semua yang kita inginkan dapat kita miliki.

pengorbanan bukan sebuah kebaikan.