Selasa, 13 November 2012

Hutan ini (lagi)

Apa boleh aku mengeluh padamu, Tuhan?
Aku seperti telah tersesat pada hutan yang sama. Ketika aku mulai melangkah, pikiranku sudah melangkah kedepan. Namun hatiku terlalu membatu untuk percaya. Pada akhirnya aku salah melangkah. Ketika aku menemui sebuah pohon kokoh aku sudah paham pohon itu tetap akan tumbang. Namun kebodohanku adalah tetap bersandar dan mempercayakan tubuhku padanya. Aku terjatuh, Tuhan. Batu besar yang aku kira dapat melindungiku dari ribuan binatang liar ternyata juga masih sama. Sama-sama masih bisa hancur. 
Mungkin hutan ini berbeda, Tuhan. Namun di dalamnya aku merasa sama. Aku merasa selalu tersesat dan tergoyahkan. Ketika aku berharap pada sesuatu maka sesuatu itu hanya berada padaku sementara. ya, hanya sementara. Dan pada akhirnya aku selalu merasa kehilangan.

Lalu ketika kebahagiaan itu sudah ada, sedetik kemudian menjadi lenyap dan hilang semuanya. Terimakasih. Setidaknya aku pernah merasa bahagia karena itu. Terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar