Senin, 13 Februari 2012

menatap jingga

barang kali hanya ini yang aku bisa

satu dua tiga empat dan lima

aku mencoba menghitung semua

tidak

aku telah terjerungkup keras

bagimu secuil harapan itu besar

bagiku sekedar menerka itulah harapan

luka

selalu tersayat belati tak mengena

sakit pilu sedih tak berarti


tinggalkan aku sendiri

dengan cerca daya yang akan mati

jangan kau ikuti seokan takdir ini

biarkan aku merangkai secuil terkaan hidupku

akan ku susun seperti yang ku mau

pergi saja dariku

tak peduli bagaimana

kau urus saja apa yang kau kata

mimpimu hanya secuil mimpiku


imajinasiku telah berbaur dan mati

sakit

hilang kejam

namun ingat aku masih disini

menyobek luka

meramu tawa


dan aku masih menatap jingga :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar