barang kali hanya ini yang aku bisa
satu dua tiga empat dan lima
aku mencoba menghitung semua
tidak
aku telah terjerungkup keras
bagimu secuil harapan itu besar
bagiku sekedar menerka itulah harapan
luka
selalu tersayat belati tak mengena
sakit pilu sedih tak berarti
tinggalkan aku sendiri
dengan cerca daya yang akan mati
jangan kau ikuti seokan takdir ini
biarkan aku merangkai secuil terkaan hidupku
akan ku susun seperti yang ku mau
pergi saja dariku
tak peduli bagaimana
kau urus saja apa yang kau kata
mimpimu hanya secuil mimpiku
imajinasiku telah berbaur dan mati
sakit
hilang kejam
namun ingat aku masih disini
menyobek luka
meramu tawa
dan aku masih menatap jingga :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar